Ingin Merdeka dari Sampah, Aktivis Lingkungan Gelar Upacara di Sungai

Reporter

Adi Rosul

17 - Aug - 2019, 06:32

Proses pengibaran bendera merah putih pada momen upacara Proklamasi Kemerdekaan RI yang dilakukan oleh aktivis lingkungan di Sungai Avoor Pandan Jombang. (Foto : Adi Rosul / JombangTIMES)

Para aktivis lingkungan di Jombang menggelar upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di sungai. Momen ini dimanfaatkan para aktivis lingkungan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli lagi terhadap kebersihan sungai.

Upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang digelar di dalam Sungai Avoor Pandan, Jalan Kusuma Bangsa, Desa Sengon, Kecamatan Jombang ini dilaksanakan pada Sabtu (17/8) pagi. Aktivis lingkungan Santri Jogo Kali menjadi pasukan upacaranya.

Upacara dimulai sekitar pukul 07.30 WIB. Terlihat puluhan pelajar SMA sudah berbaris rapi di dalam sungai untuk bersiap mengikuti jalannya Upacara Proklamasi Kemerdekaan RI. Selain para pelajar, upacara tersebut juga diikuti oleh sejumlah pegawai di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang.

Rangkaian upacara ini diawali dengan pengibaran bendera merah putih berukuran raksasa ke tiang bendera dari batang bambu yang ditancapkan di dasar sungai.

Setelah bendera merah putih dikibarkan oleh petugas bendera dari aktivis Santri Jogo Kali, upacara dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila, teks Proklamasi, dan Pembukaan UUD 1945.

Ketua Santri Jogo Kali Fatkhurrohman menuturkan, upacara proklamasi kemerdekaan RI sengaja dilakukan di dalam sungai sebagai bentuk upaya para aktivis mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan sungai.

"Target pertama adalah mengedukasi pelajar juga masyarakat sekitar. Targetnya agar mereka ikut merawat sungai, bumi dan alamnya," tutur Fatkhurrohman saat diwawancarai di lokasi upacara.

Upacara di sungai itu juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan. Salah satunya adalah lomba membersihkan sampah yang ada di sepanjang Sungai Avoor Pandan.

Para peserta yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak akan mendapatkan hadiah dari panitia. "Mereka wajib membersihkan sampah yang ada di sungai. Sampah ini akan kita timbang, dapat berapa kwintal dapat berapa ton itu yang terbanyak akan mendapat hadiah," terangnya.

Sementara, Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Gakkum DLH Kabupaten Jombang Yuli Inayati mengatakan, upacara di sungai ini sebagai upaya mengingatkan masyarakat terhadap kondisi sungai.

Tingkat kesadaran masyarakat terhadap sungai dinilai masih rendah. Untuk itu, melalui momen upacara kemerdekaan di sungai ini, lanjut Yuli, masyarakat diharapkan lebih perhatian lagi terhadap kondisi lingkungan sungai di Jombang.

"Kita ingin melalui momentum 17 Agustus ini kita merdeka dari sampah, harapannya seperti itu," pungkasnya.(*)