Kolaborasi Lintas Negara dari Blitar: Unisba Bangun Masa Depan Pendidikan Global
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
23 - Sep - 2025, 05:05
JATIMTIMES – Aula Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar pada Sabtu (20 September 2025) dipenuhi energi akademik lintas batas. Di ruang yang dihiasi bendera berbagai negara, akademisi, mahasiswa, dan praktisi pendidikan berkumpul dalam forum internasional bertajuk International Conference on Multidisciplinary Studies Integrating Entrepreneurial Strategies and Digital Transformation.
Konferensi yang diselenggarakan Unisba ini bukan sekadar pertemuan akademik tahunan, melainkan ruang dialog strategis untuk membicarakan masa depan pendidikan dan masyarakat di tengah gelombang transformasi digital global.
Baca Juga : Sopir Mabuk Tabrak Dua Orang di Kanigoro Blitar, Polisi Jerat Pasal Berlapis
Ketua pelaksana, Hesty Puspita Sari, M.Pd., menyebut acara ini diikuti oleh 112 peserta dari berbagai perguruan tinggi, baik secara luring maupun daring. “Tema yang kita angkat relevan dengan kebutuhan zaman, khususnya dalam menghadapi perubahan global yang bergerak cepat,” ujar Hesty.
Ia menekankan pentingnya inovasi lintas disiplin agar pendidikan tidak tertinggal. Menurutnya, digitalisasi dan kewirausahaan bukan lagi sekadar wacana, tetapi kebutuhan mendesak. Acara ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Unisba Blitar, sehingga menjangkau audiens lebih luas.
Konferensi menghadirkan lima narasumber dari lima negara, menegaskan jejaring internasional Unisba yang semakin luas. Mereka adalah Dr. Supriyono, M.Ed. (Unisba Blitar, Indonesia), Prof. Madya Dr. Azza Jauhar Ahmad Tajuddin (Universiti Malaysia Terengganu, Malaysia), Dr. Supot Rattanapun (Rajamangala University, Thailand), Dr. Kirti Dang-Longani (AKEMI Business School Pune, India), dan Dr. Ali Umar Muhammad (Northwest University, Nigeria).
Dalam paparannya, para pembicara menyoroti pentingnya strategi kewirausahaan berbasis digital, peluang kolaborasi riset lintas negara, hingga solusi menghadapi kesenjangan pendidikan di era global.
Rektor Unisba Blitar, Dr. Soebiantoro, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa kewirausahaan dan transformasi digital kini menjadi kebutuhan strategis. Ia mengibaratkan tantangan digital sebagai “medan juang baru” setelah perjuangan fisik yang dahulu dilakukan para pendiri bangsa.
“Kita berkumpul di Blitar, kota dengan spirit kepahlawanan, tempat Bung Karno beristirahat. Seperti halnya para pendiri bangsa berjuang dengan keberanian, kini kita dituntut berjuang di medan ilmu, teknologi, dan transformasi digital,” ujarnya.
Menurutnya, transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi takdir zaman. Ia mendorong peserta untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga memimpin perubahan. “Semoga forum ini menguatkan kolaborasi internasional dalam menciptakan pendidikan yang inklusif, inovatif, dan kompetitif, tanpa kehilangan nilai dan identitas,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari Ketua Yayasan Bina Citra Anak Bangsa, H. Hidayaturrahman, S.E., M.M. Ia memberikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi ini. Menurutnya, forum semacam ini penting agar perguruan tinggi menghasilkan karya yang nyata dan bermanfaat.
Baca Juga : DPR RI Nurhadi dan BPJS Ketenagakerjaan Edukasi Jaminan Sosial PMI di Blitar
“Harapannya kegiatan pagi ini tidak berhenti pada diskusi, tetapi melahirkan karya yang benar-benar berdampak bagi pendidikan dan masyarakat,” ungkapnya.
Konferensi internasional ini menjadi bukti bahwa kampus di daerah mampu memainkan peran global. Dari Blitar, Unisba menyuarakan visi pendidikan yang kolaboratif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Soebiantoro menambahkan, forum ini adalah momentum untuk mempererat kerja sama lintas negara. “Seperti para pahlawan dahulu bersatu demi kemerdekaan, kini kita harus bersatu untuk kebebasan intelektual, pemberdayaan digital, dan transformasi pendidikan,” ucapnya dalam pidato pembukaan.
Ungkapan itu menggema di antara hadirin, seolah menegaskan bahwa Blitar tidak hanya kota sejarah, melainkan juga pusat lahirnya gagasan baru untuk masa depan pendidikan global.
Konferensi ini menegaskan pentingnya pendidikan inklusif, inovatif, dan kompetitif. Dari Blitar lahir spirit baru: digitalisasi dan kewirausahaan sebagai bekal menghadapi dunia.