Sungai Tundo Sepanjang 500 Meter Telah Dinormalisasi Pasca-Ratusan Rumah Tergenang Banjir

Reporter

Ashaq Lupito

Editor

Yunan Helmy

27 - Sep - 2025, 08:03

Progres normalisasi Sungai Tundo hingga Sabtu (27/9/2025) yang kini sebagian telah turut terpasang brojong guna mengantisipasi potensi kerawanan bencana. (Foto: BPBD Kabupaten Malang for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang diagendakan melakukan monitoring wilayah rawan terdampak bencana banjir di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Sabtu (27/9/2025). Monitoring turut dilakukan guna memantau proses normalisasi Sungai Tundo yang kini telah terealisasi sepanjang sekitar 500 meter.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menuturkan, dalam serangkaian kegiatan monitoring tersebut, pihaknya juga turut berkoordinasi dengan perangkat Desa Pujiharjo.

Baca Juga : Graha Bangunan Blitar Tawarkan Pilihan Kabinet dan Wastafel Modern untuk Kamar Mandi Stylish

"Saat ini kegiatan normalisasi Sungai Tundo sudah dilaksanakan hampir selama satu bulan, yakni dengan waktu efektif selama 20 hari kerja yang dimulai pada tanggal 1 September 2025 lalu," ujar Sadono, Sabtu (27/9/2025).

Sadono menyebut, normalisasi sungai turut dilakukan dengan pemasangan bronjong. Serangkaian agenda normalisasi sungai tersebut turut dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat sekitar. "Normalisasi sungai sudah menghasilkan sejauh kurang lebih 500 meter dengan lebar sungai 20 meter dan tinggi tanggul 2,5 meter," tuturnya.

Nantinya, disampaikan Sadono, proses normalisasi sungai akan terus dilangsungkan. Dalam waktu dekat ini,  salah satu titik normalisasi bakal segera rampung hingga sepanjang sekitar 30 meter. "Pada realisasinya, normalisasi pada salah satu titik tersebut akan menggunakan 52 lembar bronjong," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, debit air Sungai Tundo sempat meluap dan sebabkan banjir sejak Mei 2025 lalu. Terbaru, peristiwa banjir luapan dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem terjadi pada dua desa di Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang pada 13 Juni 2025.

Pada saat itu, bencana yang turut berdampak pada puluhan rumah di permukiman warga tersebut dilaporkan terjadi di Desa Pujiharjo dan Desa Purwodadi. Dampak bencana juga sempat mengakibatkan akses jalan menuju Desa Pujiharjo tertutup total.

Akibatnya, akses jalan sempat lumpuh hingga kurang lebih 10 jam akibat tidak bisa dilalui untuk menuju desa. Pada saat itu juga dilaporkan ada satu rumah warga Desa Pujiharjo yang turut terdampak longsor.

Bencana longsor juga terjadi di Desa Purwodadi. Dilaporkan satu rumah terdampak longsor dan satu rumah lainnya berpotensi terjadi longsor. 

Baca Juga : Bupati Mas Rio Tinjau Dapur Umum untuk Warga Terdampak Gempa Banyuputih, 600 Nasi Bungkus Disiapkan Setiap Hari

Pada runtutan peristiwa bencana tersebut, sedikitnya ada 80 rumah dengan 90 kepala keluarga (KK) yang turut terdampak banjir genangan setinggi kurang lebih antara 40-50 sentimeter.

Sekitar satu bulan sebelumnya, sejumlah fasilitas umum (fasum) di kawasan Sungai Tundo juga mengalami kerusakan akibat terdampak bencana yang terjadi pada akhir Mei 2025. Rusaknya sejumlah fasum termasuk jembatan dan tanggul sungai tersebut turut mengakibatkan kerawanan bencana susulan yang berpotensi menimpa kurang lebih 180 KK.

Banjir yang terjadi di bulan Mei 2025 tersebut juga disebabkan karena Sungai Tundo meluap ke permukiman warga. Data BPBD Kabupaten Malang pada saat itu menyebut, banjir luapan dengan ketinggian antara 30-40 sentimeter di Desa Pujiharjo tersebut berdampak pada 66 rumah yang dihuni oleh 70 KK.

Potensi bencana yang turut disebabkan karena Sungai Tundo rawan meluap itu lah, yang pada akhirnya dilakukan normalisasi sungai. "Kegiatan normalisasi Sungai Tundo juga dikerjakan dengan menggunakan alat berat dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Sedangkan panjang sungai yang akan dinormalisasi kurang lebih sepanjang 1,6 kilometer," pungkas Sadono.