Ditunjuk sebagai Pilot Project KBC, MIN 1 Kota Malang Mulai Matangkan Implementasi Kurikulum
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
29 - Dec - 2025, 02:47
JATIMTIMES - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang kembali menegaskan perannya sebagai madrasah rujukan dalam pengembangan pendidikan karakter. Setelah ditetapkan sebagai pilot project implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, madrasah ini langsung bergerak menyusun dokumen implementasi sebagai pijakan awal penerapan kurikulum tersebut.
Langkah tersebut diwujudkan melalui kegiatan diseminasi yang digelar di Serambi Masjid Abdul Jalil MIN 1 Kota Malang, belum lama ini. Kegiatan ini menjadi ruang konsolidasi seluruh unsur madrasah untuk menyamakan persepsi dan arah kebijakan sebelum KBC diterapkan secara menyeluruh.
Baca Juga : Perkuat Silaturahmi Lintas Generasi, IKA Undar Jatim Rapatkan Barisan Alumni
Pengawas Madrasah dari Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Ngatini Kustyaningrum, hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut. Ia memaparkan kebijakan terbaru yang menjadi dasar implementasi kurikulum madrasah.

“Per tanggal 10 November 2025 telah terbit KMA Nomor 1503 Tahun 2025 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Madrasah terbaru sebagai penyempurnaan dari KMA 450 Tahun 2024,” ujar Ngatini saat menyampaikan pengantar materi.
Menurutnya, regulasi tersebut menekankan dua hal utama, yakni pembelajaran mendalam (deep learning) serta penguatan Kurikulum Berbasis Cinta. Ia menegaskan bahwa KBC tidak boleh dipahami sebagai program tambahan yang berdiri sendiri.
“Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta harus terintegrasi dalam seluruh aktivitas pendidikan madrasah, baik intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler, hingga membentuk iklim dan budaya madrasah,” tegasnya.
Ngatini menjelaskan bahwa KBC diarahkan untuk mendukung pencapaian delapan profil lulusan, meliputi keimanan dan ketakwaan, kewargaan dalam bingkai kebinekaan global, kemampuan bernalar kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan fisik dan mental, serta kecakapan komunikasi. Seluruh profil tersebut dirancang untuk membentuk karakter dan kompetensi peserta didik secara utuh.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan nilai panca cinta dalam proses pembelajaran. Menurutnya, guru perlu merancang pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna agar nilai-nilai tersebut benar-benar terinternalisasi dalam diri peserta didik.
Baca Juga : Parpol Kota Malang Bergejolak, Gerindra Jadi Tujuan Kader Pindahan
“Pembelajaran harus dirancang tidak sekadar menyampaikan materi, tetapi memberi ruang refleksi agar nilai cinta itu hidup dan dirasakan oleh siswa,” ungkapnya.
Usai pemaparan materi, para guru MIN 1 Kota Malang dibagi ke dalam empat kelompok kerja untuk menyusun dokumen implementasi KBC sesuai bidang masing-masing, yakni intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, serta iklim dan budaya berbahasa madrasah.
Melalui diskusi kelompok kecil, para guru secara kolektif merumuskan langkah-langkah implementatif yang akan diterapkan kepada peserta didik. Keterlibatan tenaga kependidikan juga direncanakan, khususnya dalam mendukung pembentukan iklim dan budaya berbahasa yang selaras dengan nilai-nilai Kurikulum Berbasis Cinta.
Kegiatan penyusunan dokumen implementasi KBC ini dijadwalkan berlangsung hingga pekan depan. Upaya tersebut menjadi bagian dari komitmen MIN 1 Kota Malang dalam menyukseskan kebijakan kurikulum madrasah yang berorientasi pada penguatan karakter, nilai kemanusiaan, dan pendidikan yang berangkat dari cinta.
