JATIMTIMES - Guna mendukung program swasembada gula pemerintah, Perhutani KPH Ngawi telah menyiapkan lahan seluas 182 hektare (ha) untuk program Agroforestry Tebu Mandiri. Hanya saja baru 26 ha lahan yang sudah siap.
"Perhutani berperan serta mendukung swasembada gula melalui program Agroforestry Tebu Mandiri," terang Kasi Agro Divre Perhutani Jatim Muchid kepada JatimTimes.
Baca Juga : Polres Ngawi Serahkan Bantuan Sembako kepada Juru Parkir dan PKL
Sejauh ini lahan Agroforestry Tebu Mandiri di wilayah Perhutani KPH Ngawi mulai proses pematangan lahan. Rencananya meliputi empat wilayah, yakni BKPH Kedawak Selatan, Kedawak Utara, Pandean dan BKPH Watutinatah.
Muchid menambahkan, Perum Perhutani Jawa Timur berkomitmen untuk terus mengoptimalkan produktivitas lahan hutan guna meningkatkan pendapatan perusahaan selain dari hasil hutan kayu. Salah satunya melalui program Agroforestry.
Program Agroforestry yang cukup potensial untuk terus dikembangkan di wilayah Perhutani KPH Ngawi yakni agroforestry tanaman tebu, selain tanaman porang.
Untuk mensukseskan program Agroforestry Tebu Mandiri, Perhutani akan menggandeng masyarakat sekitar hutan untuk terlibat aktif. "Gandeng masyarakat untuk terlibat aktif. Ada kompensasi 10 persen dari profit bagi masyarakat yang berdampak secara langsung," ujar Muchid.
Baca Juga : Hampir 50 Persen Tidak Terealisasi, Pemkab Malang Geser Sejumlah Anggaran
Harapannya adanya program Agroforestry Tebu Mandiri dapat memberikan manfaat ekonomi, ekologi dan sosial bagi warga sekitar hutan. Dengan demikian, kesejahteraan mereka diharapkan dapat meningkat.
