JATIMTIMES - Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang keras, tegas, terutama ketika berada di medan perang. Bahkan ia juga sangat ditakuti oleh para musuh. Karena itu, ia pun juga dijuluki 'Singa Padang Pasir'.
Meski tabiat begitu keras, namun Umar justru merupakan pribadi yang lemah lembut terhadap kaum perempuan, utamanya kepada sang istri.
Baca Juga : Alif Ahmad Khasan: Sang Guru Spiritual di Balik Pemberontakan PETA di Blitar
Umar yang juga dijuluki sebagai Amirul Mukminin ini menjelaskan, bahwa dahulu wanita sangat tidak dihargai pada masa jahiliyah.
"Pada masa jahiliyah, wanita itu tak ada harganya bagi kami. Sampai akhirnya Islam datang dan menyatakan bahwa wanita itu sederajat dengan laki-laki".
Datangnya Islam, kemudian memberikan sinar yang mencerahkan akan sederajatnya seorang wanita. Sebab, dari rahimnya, lahirlah seorang generasi penerus.
Untuk itu, Umar kemudian selalu mengingatkan kepada semua orang agar selalu menghormati dan melindungi wanita dari berbagai hal buruk.
Apa yang disampaikan Umar bin Khattab ini juga termaktub dalam kitab 'Fathul Qadir' dikisahkan, Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bimbinglah para wanita dalam berpakaian. Sesungguhnya salah seorang dari mereka apabila telah memiliki banyak pakaian dan perhiasan yang bagus, maka akan membuat ia senang keluar rumah.”
Umar juga mengingatkan agar melindungi wanita dari fitnah. Hal ini lantaran Umar mengerti bahwa fitnah wanita merupakan perkara dahsyat yang menimpa kaum laki-laki.
Rasulullah SAW pun telah mengabarkan hal ini, dari hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada fitnah yang aku tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita".
Fitnah yang dikhawatirkan Umar adalah godaan wanita. Godaan besar wanita adalah dalam hal berpakaian dengan tampilan diri yang mempesona untuk lelaki bukan mahramnya. Pakaian yang tak syar'i dan memperlihatkan lekuk tubuh tentu harus dihindarkan.
Baca Juga : Trend Properti Milenial 2024: 64,6 % Suka Jenis Properti Ini
Terkadang kaum hawa tak menyadari, jika busana yang mereka kenakan dapat menjadi fitnah bagi kaum laki-laki. Karenanya, setiap keluar rumah untuk sebuah keperluan, maka berpakaian syar’i dan bukan pakaian untuk mempercantik diri menjadi keharusan. Hal ini, tentu untuk menghindari upaya setan menyebarkan fitnah.
Ibnu Mas’ud RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wanita adalah aurat, jika ia keluar maka setan akan mengiringinya," (HR. At-Tirmidzi).
Sebagai muslimah, hendaklah meniatkan hatinya untuk berpenampilan bersahaja ketika keluar rumah. Artinya tidak berlebihan dalam berpakaian, seperti mengenakan perhiasan yang terlalu banyak. Kemudian tidak berbangga dengan pakaiannya serta sederhana sehingga terlihat tawadhu. Termasuk juga menghindari wewangian yang mencolok. Sebab, hal ini juga dapat mengundang petaka.
Hadits riwayat Riwayat Abdurrazaq dalam al-Mushannaf, Yahya bin Ja’dah berkata: "Di masa pemerintahan ‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, ada seorang perempuan yang keluar rumah dengan memakai wewangian. Di tengah jalan ‘Umar radhiyallahu ‘anhu mencium bau harum dari perempuan tersebut, maka ‘Umar pun memukulnya dengan tongkat.
Setelah itu beliau Umar berkata, “Kalian para perempuan keluar rumah dengan memakai wewangian sehingga para laki-laki mencium bau harum kalian?! Sesungguhnya hati laki-laki itu ditentukan oleh bau yang dicium oleh hidungnya. Keluarlah dari rumah dengan tidak memakai wewangian".
