Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Serba Serbi

5 Tokoh Guru yang Menjadi Pahlawan Nasional: dari Ki Hajar Dewantara hingga RA Kartini

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

06 - Nov - 2024, 19:55

Placeholder
Ki Hajar Dewantara, guru yang telah diakui sebagai pahlawan nasional. (foto: laman wikipedia)

JATIMTIMES - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada 25 November memiliki akar sejarah panjang yang tak lepas dari peran para pendidik dalam perjuangan kemerdekaan dan pendidikan bangsa Indonesia. 

Sejak masa sebelum kemerdekaan, para guru berjuang bukan hanya dalam mengajar, tetapi juga dalam mencerdaskan rakyat dan membangun kesadaran nasional. Berikut lima tokoh guru yang telah diakui sebagai pahlawan nasional. 

1. Ki Hajar Dewantara
Lahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat di Yogyakarta pada 2 Mei 1889, Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan bagi rakyat pribumi. Melalui pendirian Taman Siswa pada tahun 1922, ia memperjuangkan hak pendidikan untuk semua lapisan masyarakat, terutama pribumi, yang saat itu akses pendidikan hanya diperuntukkan bagi kaum bangsawan dan penjajah Belanda. 

Ki Hajar Dewantara juga dikenal dengan semboyannya, "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani," yang hingga kini menjadi pedoman dalam dunia pendidikan di Indonesia. Karena pengabdiannya, ia diangkat sebagai menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan pertama di Indonesia, dan pada 28 November 1959, ia diberi gelar Pahlawan Nasional. 

2. Jenderal Soedirman

2

Jenderal Besar Soedirman, yang terkenal sebagai tokoh militer Indonesia, sebenarnya memulai kariernya sebagai seorang guru. Lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916, Soedirman menempuh pendidikan di Kweekschool (sekolah guru) Muhammadiyah di Surakarta. 

Setelah lulus, ia mengajar di Sekolah Dasar Muhammadiyah dan dikenal dengan metode pengajaran berbasis moral. Kepeduliannya pada pendidikan dan karakter bangsa ini membentuk jiwa kepemimpinannya yang kuat. Meskipun kemudian bergabung dengan tentara, jasa-jasanya dalam pendidikan tetap dihormati. Soedirman diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 10 Desember 1964. 

3. KH Ahmad Dahlan

3

KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwisy di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868, adalah sosok penting dalam pendidikan Islam di Indonesia. Ia mendirikan organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912, yang bertujuan untuk memperbarui pendidikan Islam dengan mengadopsi metode yang lebih modern. 

Selain itu, Ahmad Dahlan  aktif mengajar agama di lingkungan priyayi sebagai anggota Boedi Oetomo. Melalui Muhammadiyah, ia menciptakan sekolah-sekolah yang memberikan pendidikan modern dan agama secara seimbang. Atas jasa-jasanya, Ahmad Dahlan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1961 oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 657. 

4. Raden Dewi Sartika

4

Raden Dewi Sartika adalah pionir pendidikan bagi kaum perempuan pribumi di Indonesia. Lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 4 Desember 1884, sejak kecil Dewi Sartika telah menunjukkan minat besar pada dunia pendidikan. 

Pada tahun 1904, ia mendirikan Sekolah Istri di Bandung, sebuah sekolah yang memberikan pelajaran dasar bagi perempuan pribumi. Sekolah ini terus berkembang dan pada tahun 1929 berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi. Usahanya untuk meningkatkan pendidikan perempuan pribumi membuat Dewi Sartika dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 1 Februari 1966. 

5. Raden Ajeng Kartini

5

Raden Ajeng Kartini, lahir di Jepara pada 21 April 1879, adalah pelopor pendidikan dan emansipasi perempuan. Kartini bersekolah di Europese Lagere School (ELS) namun harus berhenti karena akan dinikahkan. 

Meskipun terikat dalam tradisi yang membatasi ruang geraknya, Kartini tetap bersemangat untuk berbagi ilmu. Ia kemudian mendirikan sekolah bagi perempuan pribumi di Rembang, di kompleks kantor kabupaten. 

Lewat surat-suratnya, Kartini menyuarakan pentingnya pendidikan bagi perempuan dan kesetaraan hak. Karena dedikasinya, Kartini dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964, dan hingga kini diperingati sebagai tokoh emansipasi perempuan. 

Demikian 5 guru yang berjuang bukan hanya dalam mengajar, tetapi juga dalam mencerdaskan rakyat dan membangun kesadaran nasional. Semoga informasi ini bermanfaat!


Topik

Serba Serbi Guru pahlwan nasional guru jadi pahlawan nasional Hari Guru



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ngawi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy