Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Baliho Klub Malam Sapa Maba Tuai Sorotan, Guru Besar UIN Malang: Pemerintah Harus Tanggap

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

19 - Sep - 2025, 18:28

Placeholder
Guru besar bidang sosiologi agama UIN Maliki Malang Prof Dr M. Zainuddin MA. (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES – Reputasi Malang sebagai kota pendidikan tercoreng setelah baliho promosi sebuah klub malam beredar luas di media sosial. Papan reklame berukuran besar di kawasan Jalan Soekarno-Hatta itu menampilkan tulisan mencolok: “Selamat Datang Maba 2025 from Xoan Social Hub.”

Alih-alih sekadar iklan, kalimat tersebut memicu keresahan publik karena menggunakan bahasa yang identik dengan dunia kampus untuk mempromosikan hiburan malam. Potret baliho tersebut viral dan menuai perdebatan, terutama soal etika promosi di tengah citra Malang sebagai kota pelajar.

Baca Juga : Baliho Klub Malam Dibalik Jadi Papan Putih, Disdikbud Ingatkan Etika Promosi 

Guru besar bidang sosiologi agama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof Dr M. Zainuddin MA menegaskan pemerintah daerah harus segera turun tangan. Ia menilai penggunaan istilah akademik untuk kepentingan komersial adalah bentuk pengaburan makna yang tidak bisa dibenarkan.

“Kota Malang ini dikenal sebagai kota pendidikan. Bagaimana cermin dari kota pendidikan itu bisa tampak kalau promosi hiburan justru memakai bahasa akademik? Ini bentuk penyalahgunaan yang harus ditertibkan,” tegas Prof Zainuddin.

Menurut dia, pemasangan baliho semacam itu bukan hanya soal kebebasan marketing, melainkan juga menyangkut wajah kota. Ia mengingatkan bahwa penataan iklan di ruang publik perlu dikawal agar tidak merusak citra Malang.

“Pemerintah daerah harus tanggap, menegur, dan menata. Tidak hanya baliho ini, tapi juga papan-papan reklame lain agar kota tetap indah dan identitasnya terjaga,” ujarnya.

Prof. Zainuddin menyoroti strategi promosi yang menggunakan istilah “maba” (mahasiswa baru). Menurut dia, pendekatan semacam itu tidak proporsional karena mengaburkan batas antara ranah akademik dan komersial.

“Kalau universitas atau sekolah memakai bahasa akademik untuk promosi visi dan misi pendidikannya, itu wajar. Tapi jika dunia usaha hiburan malam ikut-ikutan, itu jelas tidak tepat,” tegasnya.

Ia menambahkan, penggunaan simbol-simbol akademik di luar konteks pendidikan hanya akan menciptakan kebingungan publik sekaligus merusak nilai-nilai yang sudah melekat pada Malang sebagai kota pelajar.

Baca Juga : Baliho Selamat Datang Maba dari Klub Malam Viral, Citra Kota Pendidikan Malang Jadi Taruhan

Selain pemerintah, Prof Zainuddin juga berpesan agar mahasiswa tidak mudah terjebak oleh promosi semacam ini. Mahasiswa, kata dia, perlu bersikap kritis melihat fenomena yang berpotensi merusak citra dan makna dari status mereka sebagai bagian dari kota pendidikan.

“Mahasiswa harus punya sikap. Jangan hanya menerima mentah-mentah iklan yang mengaburkan antara identitas kota pendidikan dengan hal-hal yang bertolak belakang dari semangat akademik,” tandasnya.

Kasus baliho ini kembali mengingatkan pentingnya regulasi iklan di ruang publik. Guru besar UIN Maliki menegaskan bahwa ketertiban pemasangan reklame tidak bisa dianggap sepele, sebab hal itu turut membentuk wajah kota di mata publik.

“Pemerintah harus cepat, tegas, dan proporsional dalam menertibkan. Malang harus tetap mencerminkan identitasnya sebagai kota pendidikan, bukan sebaliknya,” pungkas Prof Zainuddin.


Topik

Peristiwa Baliho klub malam maba baliho kontroversial guru besar UIN Maliki



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ngawi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Yunan Helmy