Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

GPM Masih jadi Andalan Pemkot Malang, Stok Beras SPHP Aman hingga 2026

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Dede Nana

23 - Sep - 2025, 16:34

Placeholder
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Kecamatan Kedungkandang.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam kondisi aman. Hal itu ditegaskan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Kedungkandang, Selasa (23/9/2025).

Wahyu menyampaikan, pelaksanaan GPM kali ini merupakan instruksi langsung dari Menteri Pertanian dan diikuti seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Menurutnya, khusus di Kota Malang, distribusi beras SPHP sejauh ini berjalan lancar tanpa kendala berarti.

Baca Juga : Wujudkan Stabilitas Harga Bahan Pokok, Pemprov Jatim Gelar 828 GPM Serentak

“Untuk SPHP kita sangat lancar, tidak ada keluhan. Memang di daerah perkotaan peminatnya tidak terlalu banyak karena warga cenderung memilih beras premium. Tapi di pinggiran, saya yakin SPHP masih banyak dibutuhkan. Karena itu saya minta camat dan lurah mendata titik tertentu, agar distribusi bisa mendekati masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” jelas Wahyu.

Ia menyebutkan, hingga Januari 2025, stok beras SPHP di Kota Malang mencapai 1.050 ton. Sementara harga jual di GPM dipatok lebih murah dari Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp11.500 per kilogram.

“Sementara ini kita gelontor SPHP dulu, biar masyarakat bisa memilih. Premium harganya naik karena permintaan tinggi, jadi SPHP jadi alternatif,” tambahnya.

Meski pelaksanaan GPM kali ini terpantau lebih sepi dibanding sebelumnya, Wahyu menilai hal itu wajar karena sosialisasi dilakukan secara mendadak. Sehingga persiapan yang dilakukan juga terbilang mendadak.

"Instruksi dari pak Menteri baru kemarin siang, jadi waktu persiapan sangat singkat. Tapi sampai akhir Desember nanti, GPM masih akan terus digelar. Bulan September ini ada 16 kali, seperti di Mulyorejo dan Tunggulwulung kemarin, yang datang banyak sekali,” tutur Wahyu.

Senada, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, memastikan stok pangan cukup untuk menopang GPM hingga akhir tahun. Per 21 September 2025, stok beras SPHP di Kota Malang tercatat 617.555 kilogram.

Baca Juga : Ketersediaan Beras SPHP Masih Cukup Sampai Desember 2025, Pemkab Malang Genjot GPM

“Untuk GPM hari ini, total beras SPHP di Kota Malang 40 ton, dengan 3 ton di lokasi Kecamatan Kedungkandang. Selain itu tersedia juga beras lain 5,2 ton, minyak goreng 2.074 liter, gula 796 kilogram, telur 250 kilogram, tepung 3.250 kilogram, garam 150 kilogram, dan kecap 26 liter,” rinci Slamet.

Ia menambahkan, produk hortikultura dari Gapoktan lokal juga ikut dijajakan, di antaranya tomat 80–90 kilogram, cabai kecil 5 kilogram, dan cabai besar 10 kilogram. Terkait sepinya pengunjung, Slamet menegaskan hal itu semata karena pelaksanaan GPM dilakukan mendadak.

“Baru kemarin siang kami dapat instruksi harus menggelar GPM. Kalau terjadwal seperti di Tunggulwulung dan Mulyorejo kemarin, peminatnya selalu ramai. Kami akan aktifkan lagi di Oktober sampai Desember,” pungkasnya.


Topik

Pemerintahan beras sphs wali kota malang gerakan pangan murah wahyu hidayat



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ngawi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Dede Nana