JATIMTIMES - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Jawa Timur. Fenomena ini diperkirakan terjadi mulai 28 September hingga 1 Oktober 2025.
Gelombang laut di perairan Jatim berpotensi mencapai ketinggian 2,5 meter. Sejumlah daerah yang masuk kategori waspada dengan gelombang 1,25 hingga 2,5 meter antara lain perairan Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, dan Blitar. Kondisi serupa juga diprediksi terjadi di perairan Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Bawean bagian utara dan selatan, Masalembo, Tuban, Lamongan, serta Gresik bagian utara.
Baca Juga : Sisihkan 9 Ribu Proposal, MAN 2 Kota Malang Melaju ke Final OMI 2025
Selain itu, perairan utara Bangkalan, Sampang, Sumenep bagian utara, Kepulauan Sapudi (utara dan selatan), hingga Kepulauan Kangean (utara, timur, dan selatan) juga diperkirakan terdampak.
BMKG Maritim Tanjung Perak, melalui akun Instagram resminya menjelaskan pola angin menjadi salah satu faktor utama pemicu tingginya gelombang.
“Pola angin di wilayah perairan Jawa Timur umumnya bertiup dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 5-26 knot,” jelas BMKG Maritim Tanjung Perak, dikutip dari akun @infobmkgperak.
BMKG juga memprediksi kondisi cuaca di perairan Jawa Timur akan didominasi awan tebal, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat. “Ada potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat,” tambah BMKG.
BMKG jug mengingatkan masyarakat pesisir maupun pelaku aktivitas di laut untuk meningkatkan kewaspadaan. Nelayan dengan perahu kecil menjadi salah satu yang paling berisiko.
Baca Juga : Gaji ASN Bakal Naik, Komisi A DPRD Jatim: Harus Setimpal dengan Layanan ke Masyarakat
“Perahu nelayan bisa waspada jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter,” imbau BMKG.
Selain itu, kapal tongkang juga diminta berhati-hati apabila angin mencapai 16 knot dengan ketinggian gelombang hingga 1,5 meter.
“Selalu cek informasi cuaca maritim sebelum melaut di wilayah perairan Jatim,” pungkas BMKG Maritim Tanjung Perak.