Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Serba Serbi

Tren Peminat Anggrek Meningkat, Potensi Perputaran Uang Batu Shining Orchid Week 2025 Diprediksi Miliaran

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Yunan Helmy

07 - Oct - 2025, 14:36

Placeholder
Pameran dan kontes anggrek tahunan Batu Shining Orchid Week 2025 digelar di Balai Kota Among Tani.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Gelaran Batu Shining Orchid Week (BSOW) 2025 di Balai Kota Among Tani yang berlangsung pada 3-12 Oktober berpotensi membawa dampak positif pada pergerakan ekonomi. Apalagi dengan tren naiknya peminat anggrek, perputaran uang selama sepekan BSOW diprediksi mencapai miliaran rupiah.

Meski pameran dan kontes kecantikan bunga anggrek menjadi agenda utama, tak tertutup kemungkinan terjadi transaksi sesama penghobi anggrek maupun pengunjung yang ingin langsung membeli tanaman di area pameran selama berlangsung.

Baca Juga : Perkara Perzinaan Oknum ASN Pemkot Batu Bergulir ke Meja Hijau, Sidang Perdana Hadirkan Dua Terdakwa

Kegiatan itu diikuti oleh 183 tanaman lomba dari berbagai daerah, dengan dewan juri berskala nasional hingga internasional. Pesertanya berasal dari seluruh Indonesia dan peserta undangan dari negara tetangga.

Panitia Lomba BSOW 2025 Ezra Adinugroho mengatakan, harga bunga anggrek yang dijual berbagai macam. Mulai dari harga termurah sebesar Rp 15 ribu hingga harga termahal menyentuh ratusan juta.

"Salah satunya Dendrobium Black Mamba asal Kota Batu ini harganya Rp 150 juta. Itu dari DD Orchid Nusery Batu," kata Ezra saat ditemui, belum lama ini.

Mahalnya harga bunga anggrek tersebut bukan tanpa sebab. Selain langka, budaya anggrek jenis tersebut memiliki kesulitan yang tinggi dan biaya perawatan yang cukup mahal. Bahkan, bibit setinggi 20 centimeter harganya sudah menyentuh Rp 15 juta.

Ezra menambahkan, ada juga beberapa jenis anggrek lain berasal dari berbagai negara. Fi antaranya jenis Bulbophyllum Phalaenopsis atau anggrek dasi dari Papua dinilai belum banyak persebarannya. Kemudian ada spesies lain seperti Cattleya dari Venezuella dan Brazil, Oncidium dari Australia dan Paphiopedilum dari Myanmar. 

Baca Juga : Meyden dan Kyy Resmi Menikah, Akui Gunakan Calo demi Bisa Nikah Cepat

Dikatakan Ezra, fluktuasi omzet gelaran BSOW cukup tinggi. Seperti tahun 2022 lalu paling besar, omzet penjualan menyentuh Rp 3 miliar. Kemudian tahun 2024 mencapai Rp 1,5 miliar.

"Tahun ini pesertanya lebih banyak, kemungkinan harapan kami bisa meningkat," katanya.


Topik

Serba Serbi Batu Shining Orchid Week BSOW 2025 pameran anggrek Kota Batu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ngawi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Yunan Helmy