JATIMTIMES - Jalan Merdeka pagi itu terasa berbeda. Pada Minggu, 19 Oktober 2025, sejak matahari belum tinggi, ribuan warga telah memadati arena Car Free Day (CFD) dalam rangka Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025. Irama musik, tawa anak-anak, dan semangat warga berpadu di bawah spanduk besar bertuliskan “Blitar Gemas, Gerakan Minggu Sehat.”
Di tengah keramaian itu, anggota DPR RI Rizki Sadig tampak berdiri di atas panggung utama. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini menjabat di Komisi XI itu hadir bersama anggota DPRD Jawa Timur Heri Romadhon dan anggota DPRD Kota Blitar Muhammad Raihan Tsany. Kehadiran mereka bukan sekadar untuk memberi sambutan, melainkan turut larut dalam suasana kebersamaan yang tumbuh dari semangat warga kota kecil yang dinamis ini.
Baca Juga : Jelang Asesmen Madrasah, MTsN 2 Kota Malang Tingkatkan Kompetensi Guru lewat Workshop Literasi dan Numerasi
“Terima kasih Pak Wali, atas kesempatan kita mencari kesehatan dan kebahagiaan bersama,” ujar Rizki dalam sambutannya. Ia memuji inisiatif Wali Kota Blitar H Syauqul Muhibbin (Mas Ibin), yang menurutnya berhasil menghidupkan semangat gotong royong dan ekonomi rakyat lewat CFD.
“Program seperti ini luar biasa. Warga diajak sehat, gembira, dan ekonomi masyarakat pun bergerak. Saya beruntung bisa bersahabat dengan beliau,” kata Rizki disambut tepuk tangan warga.

Momentum Harhubnas, Kolaborasi yang Hidup
Perayaan Harhubnas tahun ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas instansi. CFD edisi 19 Oktober 2025 terselenggara atas kerja sama Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Perhubungan dan Terminal Tipe A Patria Blitar, dengan dukungan sembilan Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi di terminal tersebut.
“Ini kolaborasi yang bagus. Karena Harhubnas jatuh pada 17 September, tapi baru bisa kita laksanakan di CFD agar masyarakat ikut merasakan semangatnya,” ujar Kepala Terminal Patria Verie Sugiharto. Ia menambahkan, dukungan penuh dari berbagai PO tidak hanya berupa hadiah doorprize, tetapi juga sebagai wujud bakti transportasi untuk negeri.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Blitar Juari.menyebut CFD menjadi contoh kolaborasi antar-OPD dan swasta yang tumbuh konsisten.
“Setiap minggu, giliran antar instansi. Sampai akhir tahun sudah penuh semua jadwalnya. Bahkan banyak sponsor antre ingin ikut mendukung,” katanya.

Ekonomi Tumbuh, Warga Bergerak
Bagi Pemkot Blitar, Blitar Gemas bukan sekadar kegiatan olahraga mingguan. Program ini menjadi ruang perjumpaan sosial sekaligus wadah pertumbuhan ekonomi lokal.
“Sejak dibuka kembali pada Mei 2025, sudah tujuh bulan CFD ini berlangsung tanpa jeda. Pedagangnya lebih dari 400 tenance, dan semuanya ramai setiap minggu,” ujar Wali Kota Blitar Mas Ibin.
Menurut dia, CFD bukan hanya ajang rekreasi, melainkan juga sarana penggerak ekonomi rakyat.
“Teman-teman UMKM bisa berjualan dengan baik. Setelah berdagang, mereka juga tertib membersihkan area. Ini efek ekonomi luar biasa: masyarakat sehat, perdagangan tumbuh, ekonomi berputar,” jelasnya.
Salah satu pelaku UMKM, Anisa Bintang, pedagang pisang wijen, mengakui betapa CFD membawa berkah.
“Setiap Minggu bisa dapat omzet sejuta rupiah. Ini berkah sekali. Banyak pelanggan tetap datang setiap CFD,” ujarnya lalu tersenyum.

Filosofi Kepemimpinan: Melayani dengan Sapu
Di sela acara, Mas Ibin sempat menyinggung filosofi kepemimpinannya yang sederhana: melayani tanpa jarak. Ia mengenakan kaos bertuliskan “Babune Masyarakat”, simbol kesetiaannya melayani warga.
“Kepemimpinan itu melayani, bukan dilayani. Masyarakat itu tuan saya, dan saya hanyalah babu atau pelayan rakyat,” ujarnya.
Baca Juga : Ukir Sejarah, Petrokimia Gresik Cetak Hattrick Juara Livoli 2025 usai Bungkam TNI AU Electric
Filosofi itu tak berhenti di kata-kata. Usai acara selesai pukul 09.00 WIB, Wali Kota yang dikenal rendah hati itu turun dari panggung, mengambil sapu, dan menyapu sisa sampah bersama petugas kebersihan. Sebuah gestur kecil yang sarat makna: pelayan publik yang benar-benar melayani, bukan sekadar memimpin dari podium.
“Setelah ramai-ramai, ya kita bersihkan bersama. Ini soal tanggung jawab dan keteladanan,” ucapnya singkat sambil tetap tersenyum di tengah warga yang menyalaminya.

CFD Sebagai Ruang Sosial dan Branding Kota
Dalam pandangan Mas Ibin, CFD juga menjadi ruang terbuka bagi partisipasi warga dan pelaku usaha.
“Kami memfasilitasi siapa pun yang ingin berpartisipasi. Tidak ada yang diminta, semua sukarela. Sponsor boleh ikut, komunitas boleh tampil, semua untuk masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, biaya penyelenggaraan CFD sangat efisien.
“Dengan anggaran sekitar lima juta, acara bisa semeriah ini karena partisipasi warga dan sponsor. Pemerintah hanya memfasilitasi,” katanya.
Dari sisi branding kota, CFD terbukti efektif. Selain menjadi etalase UMKM lokal, kegiatan ini juga menumbuhkan citra Kota Blitar sebagai kota sehat dan ramah masyarakat.
“Banyak komunitas ikut, dari pengobatan gratis, olahraga, sampai seni budaya. Semuanya tumbuh di sini,” ujar Mas Ibin.

Dukungan Legislatif
Anggota DPRD Jatim Heri Romadhon, yang juga warga Kota Blitar, menilai CFD telah menjadi identitas baru kota ini.
“CFD ini positif sekali. Saya tiap minggu ikut olahraga di sini. UMKM-nya hidup, masyarakatnya sehat, dan atmosfernya guyub. Kami di DPRD akan terus mendukung program seperti ini,” katanya.
Rizki Sadig menambahkan, apa yang dilakukan Pemkot Blitar sejalan dengan visi nasional membangun masyarakat sehat dan produktif.

“CFD seperti ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga tentang membangun kebahagiaan sosial. Dari Blitar, kita belajar bahwa pembangunan bisa dimulai dari kebersamaan,” ujarnya menutup sambutan.