Dishub Segera Tertibkan PKL Liar di Lahan Parkir Alun-Alun Kota Batu

JATIMTIMES - Lahan parkir Alun-Alun Kota Batu masih menjadi tempat berjualan bagi sebagian Pedagang Kaki Lima (PKL). Hal tersebut menjadi PR Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk melakukan penertiban.

berdasarkan pantauan wartawan, para PKL tersebut berjualan di area parkir dan trotoar lingkar dalam alun-alun. Yakni di dalam satuan ruang parkir (SRP) Alun-Alun Kota Wisata Batu sisi selatan dan barat. Mereka biasa berjualan di sore atau malam hari.

Baca Juga : Ladang Tebu di Lahan Milik Desa Sitirejo Dilahap Si Jago Merah

Jenis dagangan beragam. Mulai dari penjual bunga, mainan hingga jasa foto keliling. Bahkan jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat saat momen weekday. Dari mulanya 2-3 PKL dapat meningkat hingga 7-8 PKL di sana.

Kepala Bidang Penegakan Perda Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batu Arfan Fatahila mengungkapkan, penertiban PKL liar di kawasan Alun-Alun Kota Wisata Batu memiliki stakeholder yang berbeda.

Sementara itu, sisi sebelah selatan dan barat diampu oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu. "Kawasan itu berada di SRP, maka penertiban akan dilakukan Dishub. Kami mendukung dan membantu penindakan apabila dibutuhkan," ungkap Arfan.

Dikonfirmasi, Kepala Bidang Perparkiran Dishub Kota Batu Chilman Suaidi menjelaskan, para PKL liar yang melapak di sana sebenarnya sudah diperingatkan berulang kali untuk pindah. Selain mengganggu mobilitas wisatawan, juga mengurangi kapasitas lahan parkir sana.

"Itu kan beberapa di satuan ruang parkir. Yang seharusnya bisa dipakai parkir, malah digunakan jualan. Memang jelas aktivitas itu menyalahi peraturan," ujarnya.

Baca Juga : Dua Begal Bawa Kabur Sepeda Motor Milik Perempuan di Kawasan Mayjen Sungkono, Korban Sempat Dibacok Celurit

Namun, beberapa teguran peringatan juga tak membuat PKL liar sembuh dan cenderung kembali berjualan di sana. Untuk itu, dirinya akan segera menertibkan area tersebut agar lahan berfungsi sebagai mana mestinya. "Apalagi dari Satpol PP Kota Batu juga sudah menindak, tentu kami juga bersinergi," terangnya.

Kendati begitu, Chilman mendorong agar kesadaran para PKL liar di sana lebih meningkat ke depannya. Artinya, apabila ada penindakan nantinya juga tidak lagi kembali berjualan di sana. Tindakan yang dilakukan bukan berupa kekerasan, namun mengajak para PKL untuk kooperatif dalam memindahkan lapak ke tempat yang seharusnya. "Kita prioritaskan upaya persuasif," tambah Chilman.