JATIMTIMES - Progress fisik proyek penggantian Jembatan Jetak di Jalan Raya Pandaan, Kabupaten Pasuruan telah mencapai 89,09 persen. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengebut pengerjaan proyek tersebut sehingga ditargetkan selesai pada minggu ke-2 Januari 2025.
Wakil Menteri (Wamen) PU Diana Kusumastuti memerintahkan untuk mempercepat proses konstruksi. Terlebih Jembatan Jetak berada di perlintasan utama kendaraan dari arah Surabaya menuju Malang, dan sebaliknya.
Baca Juga : 7 Pengobatan untuk Asam Urat Secara Efektif yang Wajib Kamu Coba, Terbukti Berhasil!
Sehingga, diharapkan dapat segera bermanfaat untuk memperlancar konektivitas masyarakat. “Kalau bisa segera dipercepat untuk proses konstruksinya," ungkapnya melalui keterangan resmi, Minggu (29/12/2024).
"Tetapi, jangan sampai mengganggu arus lalu lintas. Untuk pengangkutan material agar dilakukan pada malam hari supaya tidak terjadi kemacetan,” sambung Diana Kusumastuti.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur - Bali Gunadi Antariksa menjelaskan, pekerjaan konstruksi penggantian Jembatan Jetak dilakukan mulai April 2024. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp9,4 miliar, dengan kontraktor pelaksana CV Sampurno Putra.
“Jembatan Jetak dibangun sepanjang 17,3 meter. Dengan pondasi Borepile berdiameter 80 cm, dan tipe perkerasan flexible pavement. Jembatan dibangun dengan 4 lajur dengan plat lantai kendaraan tipe beton bertulang,” kata Gunadi.
Ia menambahkan, pelaksanaan penggantian Jembatan Jetak terbagi dalam 2 tahap. Untuk tahap 1, yaitu penggantian jembatan arah Malang - Surabaya. Sementara, untuk tahap 2, yaitu penggantian jembatan arah Surabaya - Malang.
Baca Juga : Renovasi Stadion Kanjuruhan Capai 99,5 Persen, Kawasan Gate 13 Dipertahankan
“Saat ini, konstruksi telah memasuki tahap 2. Setelah dilakukan pemasangan girder, mudah-mudahan dapat segera dilakukan pengecoran lantai jembatan dilanjutkan dengan pengaspalan supaya bisa fungsional dan mengurai kemacetan,” tambah Gunadi.
“Diharapkan, Penggantian Jembatan Jetak dapat meningkatkan konektivitas wilayah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di sekitar Pasuruan, Jawa Timur,” tandas Gunadi.
