JATIMTIMES - Jumlah Sekolah Rakyat (SR) di Jawa Timur (Jatim) bakal bertambah dalam waktu dekat. Dinas Sosial (Dinsos) Jatim memastikan 7 SR tahap 1C akan beroperasi pada akhir September 2025.
Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani SR tahap 1C tersebar di beberapa daerah. Di antaranya di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Banyuwangi akan dibuka dua rombongan belajar (rombel) SD dan dua rombel SMA. Lalu di Balai Latihan Kerja (BLK) Singosari, Kabupaten Malang, dibuka satu rombel SD dan tiga rombel SMA.
Baca Juga : Rasiyo DPRD Jatim Dukung Program Smart TV untuk 330.000 Sekolah, Ini Alasannya
Selain itu, di UPTD BLK Pacitan akan hadir empat rombel SMA, di BLK Kabupaten Pasuruan dua rombel SD dan dua rombel SMA, serta di UPT Sarana Kegiatan Diklat Sumenep dengan dua rombel SD dan dua rombel SMP. Sementara di BLK Trenggalek yang merupakan aset Pemkab Trenggalek disediakan dua rombel SD dan dua rombel SMP. Terakhir, di BKPSDM Bangkalan dibuka dua rombel SD dan dua rombel SMP.
“Jika ditotal, tahap 1C akan menampung 675 siswa dari 11 rombel SD, 5 rombel SMP, dan 11 rombel SMA. Angka ini menunjukkan betapa besarnya perhatian pemerintah untuk menyiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045,” kata Restu Novi Widiani, Rabu (17/9/2025).
Pada tahap sebelumnya, Jatim telah mencatatkan diri sebagai provinsi dengan jumlah SR terbanyak di Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada 19 SR yang beroperasi di berbagai daerah, baik tahap 1A maupun 1B.
Sebanyak 12 SR di tahap 1A memiliki jumlah siswa mencapai 1.183 anak. Untuk tahap 1B, ada 7 SR dengan 537 siswa yang sudah mengikuti kegiatan belajar. Dengan bergabungnya tahap 1C, total siswa yang terdata dalam program SR di Jatim mencapai 2.395 anak. Angka ini sekaligus menegaskan peran Jatim sebagai pionir dalam pengembangan SR.
Novi menegaskan, keberadaan SR menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. “SR hadir sebagai wujud kepedulian negara agar tidak ada anak yang tertinggal dari pendidikan dasar hingga menengah,” jelasnya.
Baca Juga : ASDP Buka Jalur Khusus Logistik B3 di Pelabuhan Ketapang, Terapkan Prosedur Ketat
Program ini bukan hanya sebatas membuka akses pendidikan, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan antar-generasi. Melalui SR, anak-anak dari keluarga rentan memiliki kesempatan lebih luas untuk meraih pendidikan yang layak.
Pemprov Jatim berharap kehadiran SR dapat menjadi pondasi penting dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas. Dengan begitu, target Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan melalui pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.