JATIMTIMES - Diet seharusnya membantu tubuh jadi lebih sehat. Namun, tanpa bimbingan ahli, justru bisa berakhir tragis. Itulah yang dialami seorang remaja berusia 17 tahun asal Tamil Nadu, India, yang meninggal dunia setelah menjalani diet ekstrem selama tiga bulan hanya dengan minum jus buah.
Dikutip dari Gulf News, Minggu (5/10/2025), remaja bernama Saktheeswaran itu pingsan di rumah setelah mengeluh sesak napas. Beberapa menit sebelumnya, ia baru saja makan makanan padat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir, setelah sekian lama hanya mengonsumsi jus buah.
Baca Juga : Sound Season 2025 Guncang Pantai Pasir Putih, 24 Band Unjuk Gigi di Situbondo
Menurut keluarga dan kerabatnya, Saktheeswaran memutuskan menjalani diet ekstrem ini setelah menonton sejumlah video di YouTube yang mempromosikan “diet jus” untuk menurunkan berat badan secara cepat.
Selama tiga bulan, ia benar-benar meninggalkan makanan padat dan hanya minum jus buah setiap hari. Tak hanya itu, ia juga mengonsumsi beberapa obat yang tidak diketahui jenisnya, serta baru-baru ini mulai berolahraga ringan.
Keluarganya menuturkan, saat melakukan ibadah puja di rumah, Saktheeswaran untuk pertama kalinya menyantap makanan padat. Tak lama kemudian, ia mulai muntah hebat dan mengeluh sakit luar biasa sebelum akhirnya pingsan. Upaya pertolongan pertama tak berhasil, dan nyawanya tidak tertolong.
Dari laporan India Today, warga sekitar menyebut Saktheeswaran memang sudah lama minder dengan berat badannya yang berlebih sejak kecil. Ia dikenal jarang berolahraga atau keluar rumah karena tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya.
Baru-baru ini, ia diterima di sebuah perguruan tinggi di Tiruchirappalli. Sejak itu, ia bertekad menurunkan berat badan agar tampil lebih percaya diri saat masuk kuliah.
Baca Juga : Peringati HUT TNI ke 80, Warkop KOPAG Ajak Anak Muda Berolahraga
“Dalam tiga bulan terakhir, kami melihat dia makin kurus. Tapi kami tidak tahu kalau dia hanya minum jus setiap hari,” kata salah satu tetangganya seperti dikutip India Today.
Hingga kini, pihak medis belum memastikan penyebab pasti kematian remaja tersebut. Dugaan awal menyebut ia mengalami mati lemas (asfiksia), tetapi dokter masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui apakah pola makan ekstremnya turut berperan dalam kematian itu.