JATIMTIMES - International Olympic Committee (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional tengah menjadi sorotan publik Indonesia setelah mengeluarkan keputusan tegas terkait pembatalan visa atlet Israel yang seharusnya berlaga di Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Jakarta.
Akibat keputusan tersebut, Dewan Eksekutif IOC menyerukan agar federasi olahraga internasional tidak menggelar event olahraga di Indonesia serta menangguhkan peluang Tanah Air menjadi tuan rumah ajang besar seperti Olimpiade dan Olimpiade Remaja.
Baca Juga : Pemkab Jember Masih Punya Utang Rp214 Miliar dari Program J-Keren, Ini Tanggapan Ketua Dewan
Langkah ini diambil karena IOC menilai tindakan pemerintah Indonesia “menghalangi hak atlet untuk berkompetisi secara damai” dan “menghambat Gerakan Olimpiade (Olympic Movement) dari menunjukkan kekuatan olahraga.”
Tanggapan Pemerintah Indonesia atas Sanksi IOC
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan bahwa sikap yang diambil berdasarkan prinsip kenegaraan dan hukum nasional, sejalan dengan posisi diplomatik Indonesia yang tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel.
Erick menilai keputusan tersebut merupakan bentuk komitmen terhadap kedaulatan nasional dan amanat UUD 1945 untuk menjaga ketertiban dunia.
Meski menerima konsekuensi dari IOC, pemerintah memastikan fokus pembangunan olahraga nasional akan tetap berjalan, termasuk penguatan cabang olahraga unggulan dan peningkatan pusat latihan nasional.
Akibat keputusan tersebut, publik pun mulai bertanya-tanya apa itu IOC dan fungsinya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu IOC?
IOC (International Olympic Committee) merupakan organisasi internasional non-pemerintah dan nirlaba yang didirikan oleh Pierre de Coubertin pada 23 Juni 1894.
Berkantor pusat di Lausanne, Swiss, IOC berperan sebagai otoritas tertinggi dalam Gerakan Olimpiade (Olympic Movement) yang mengatur penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas, Musim Dingin, dan Olimpiade Remaja di seluruh dunia.
Tujuan utama IOC adalah membangun dunia yang lebih baik melalui olahraga, dengan mempromosikan Olympism — filosofi hidup yang menekankan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan kehendak.
Visi IOC berbunyi:
“Membangun Dunia yang Lebih Baik melalui Olahraga.”
Saat ini, Presiden IOC dijabat oleh Kirsty Coventry, mantan perenang asal Zimbabwe dan peraih tujuh medali Olimpiade, termasuk dua emas. Ia dikenal sebagai atlet Afrika tersukses sepanjang sejarah Olimpiade.
Fungsi Utama IOC
Sebagai lembaga tertinggi olahraga dunia, IOC memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:
1. Mengawasi Gerakan Olimpiade dan memastikan penyelenggaraan olahraga berjalan sesuai Piagam Olimpiade.
2. Mengembangkan dan mempromosikan Olympism melalui nilai keunggulan, persahabatan, dan rasa hormat.
3. Menjamin pelaksanaan Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin setiap empat tahun.
Baca Juga : DPUPRPKP Kota Malang Gratiskan Izin PBG dan SLF untuk Ponpes dan Masjid, Ini Penjelasannya
4. Menjaga integritas olahraga dari doping, korupsi, dan manipulasi kompetisi.
5. Menentukan tuan rumah Olimpiade melalui proses seleksi resmi.
6. Menyalurkan dana olahraga global, di mana 90% pendapatan IOC digunakan kembali untuk pengembangan olahraga dan atlet di seluruh dunia.
Peran Strategis IOC
Selain fungsi utamanya, IOC juga memiliki peran penting dalam menjaga semangat Olimpiade di tingkat global:
1. Katalis kolaborasi internasional antar-komite dan federasi olahraga.
2. Penjaga Piagam Olimpiade sebagai dasar hukum Gerakan Olimpiade.
3. Penegak netralitas politik dalam setiap ajang Olimpiade.
4. Pendorong perubahan sosial seperti kesetaraan gender dan keberlanjutan.
5. Pendukung pengembangan olahraga di negara berkembang melalui program dan bantuan global.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) merupakan lembaga tertinggi dunia olahraga yang berperan menjaga semangat Olimpiade dan menjunjung nilai perdamaian global.
Sementara itu, pemerintah Indonesia menegaskan bahwa sikapnya terhadap Israel berlandaskan hukum nasional dan prinsip diplomatik negara, tanpa mengurangi komitmen dalam memajukan olahraga nasional.
Meskipun mendapat sanksi IOC, Indonesia tetap bertekad untuk membangun olahraga yang mandiri, berdaulat, dan berprestasi di kancah internasional.
