Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Kunjungan Evaluasi DBHCHT 2025: Pemkab Blitar Pastikan Program Pertanian Tepat Sasaran

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Yunan Helmy

11 - Nov - 2025, 15:48

Placeholder
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar bersama perwakilan Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur dan jajaran Pemkab Blitar saat mengikuti rapat evaluasi pelaksanaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 di Ruang Candi Simping, Kantor Bupati Blitar, Kanigoro, Senin (10/11/2025). (Foto: DKPP Kabupaten Blitar)

JATIMTIMES – Pemerintah Kabupaten Blitar memastikan pelaksanaan program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 berjalan sesuai sasaran. Hal ini ditegaskan dalam kegiatan evaluasi dan kunjungan lapangan yang digelar di Kecamatan Selopuro, Senin (10/11/2025). 

Kegiatan tersebut diawali dengan pertemuan resmi di Kantor Bupati Blitar, ruang Candi Simping, Kanigoro, yang dihadiri perwakilan Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, sejumlah dinas pengampu DBHCHT, serta Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar.

Baca Juga : STIE Malangkucecwara Jadi Motor Pemberdayaan Masyarakat Desa Argosari lewat Ekonomi Sirkular

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar Ir Setiyana menjelaskan bahwa evaluasi ini merupakan langkah penting untuk memastikan pembangunan infrastruktur dan program pendukung sektor pertanian yang dibiayai DBHCHT berjalan sesuai target dan memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan petani. Ia menyebutkan, kegiatan lapangan difokuskan pada wilayah Kecamatan Selopuro karena menjadi lokasi utama pembangunan fasilitas pertanian tembakau tahun ini.

 “Dari hasil koordinasi dengan Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, kunjungan difokuskan di Kecamatan Selopuro. Di sana ada tiga kegiatan utama, yaitu pembangunan jaringan irigasi tersier, gudang tembakau, dan dome pengering tembakau,” terang Setiyana.

Menurut dia, pembangunan jaringan irigasi tersier di Selopuro telah rampung sepenuhnya. Hasil peninjauan menunjukkan bahwa bangunan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis dan dapat segera dimanfaatkan oleh kelompok tani. Meski begitu, terdapat sedikit kendala pada saluran air akibat longsor di salah satu titik jalur distribusi. Kondisi ini segera diatasi melalui kerja bakti masyarakat bersama kelompok tani agar aliran air kembali normal.

“Kelompok tani masih melakukan pembersihan longsoran supaya air bisa mengalir kembali. Air dari irigasi itu sangat dibutuhkan untuk sawah, terutama pada musim tanam padi seperti sekarang,” ujarnya.

Selain irigasi, dua proyek lain, yaitu pembangunan gudang tembakau dan dome pengering tembakau, masih dalam tahap penyelesaian. Setiyana menjelaskan, kedua fasilitas tersebut ditargetkan rampung pada pertengahan Desember 2025. Pembangunan gudang tembakau yang bersumber dari anggaran DBHCHT Kabupaten Blitar tahun 2025 diharapkan menjadi penopang penting bagi peningkatan nilai ekonomi hasil panen petani tembakau di wilayah itu.

“Gudang ini menjadi sarana penyimpanan agar tembakau bisa disimpan dengan baik. Semakin lama tembakau disimpan dengan cara yang benar, kualitas dan nilai ekonominya justru meningkat,” tutur Setiyana.

Ia menambahkan, keberadaan gudang juga menjadi bentuk dukungan nyata Pemkab Blitar terhadap usaha petani tembakau untuk meningkatkan daya saing dan mutu produk lokal. Selama ini, keterbatasan fasilitas penyimpanan kerap membuat petani menjual hasil panennya dalam kondisi belum optimal.

Sementara itu, dome pengering tembakau merupakan inovasi baru yang dikembangkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Blitar tahun ini. Setiyana menyebutkan, dome tersebut masih bersifat riset lapangan, namun diyakini akan membantu petani mengatasi kendala pengeringan daun tembakau di musim hujan. Dengan sistem dome tertutup, proses pengeringan bisa tetap berlangsung tanpa bergantung pada sinar matahari.

 “Kami mencoba model pengeringan daun utuh tanpa dirajang, cukup diangin-anginkan di dalam dome. Cara ini bisa menjaga kualitas daun sekaligus menekan risiko gagal kering saat musim penghujan,” jelasnya.

Inovasi dome pengering ini juga dirancang multifungsi. Setelah masa panen tembakau berakhir, bagian bawah bangunan dapat dimanfaatkan petani untuk persemaian bibit padi atau tanaman lain. Fasilitas ini dilengkapi atap pelindung permanen sehingga petani tidak lagi bergantung pada plastik penutup sementara.

 “Ketika musim tanam tiba, dome bisa digunakan untuk persemaian. Jadi petani tidak perlu repot menutup dengan plastik seperti biasanya,” tambahnya.

Baca Juga : Dari Ngadirejo, Wali Kota Blitar Mas Ibin Gerakkan Kebangkitan Budidaya Tembakau untuk Angkat Ekonomi Petani

Melalui pembangunan irigasi, gudang, dan dome pengering tersebut, Pemkab Blitar berupaya memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat desa berbasis pertanian tembakau. Program DBHCHT diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga mendorong efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan usaha tani di daerah penghasil tembakau.

Setiyana menegaskan, dinasnya berkomitmen untuk memastikan seluruh kegiatan yang dibiayai DBHCHT transparan, akuntabel, dan benar-benar menyentuh kebutuhan petani. Koordinasi rutin antara Pemkab Blitar dan Pemprov Jawa Timur juga terus dilakukan agar setiap tahapan pembangunan mendapat pendampingan teknis yang memadai.

“Kegiatan ini bukan sekadar evaluasi administratif, tetapi juga bentuk tanggung jawab bersama agar dana cukai benar-benar kembali ke masyarakat dalam bentuk manfaat nyata,” tegasnya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar mencatat, sektor pertanian tembakau menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari alokasi DBHCHT tahun 2025. Program ini meliputi pembangunan infrastruktur pertanian, pemberdayaan petani, serta peningkatan kualitas hasil pascapanen melalui teknologi tepat guna.

Dengan dukungan tersebut, Pemerintah Kabupaten Blitar optimistis kesejahteraan petani tembakau di wilayahnya akan terus meningkat. Pembangunan yang tepat sasaran, disertai inovasi di lapangan, menjadi fondasi penting dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan.

 “Kami ingin DBHCHT tidak berhenti di pembangunan fisik saja, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk menguatkan ekonomi petani tembakau,” kata Setiyana menutup wawancara.

Melalui komitmen bersama antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah, program DBHCHT di Kabupaten Blitar diharapkan terus memberi dampak positif bagi sektor pertanian, sekaligus memperkuat pondasi ekonomi rakyat berbasis hasil bumi daerah.

 


Topik

Pemerintahan Pemkab Blitar DBHCHT pertanian Kabupaten Blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ngawi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Yunan Helmy

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan