Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Pemkab Jember Masih Punya Utang Rp214 Miliar dari Program J-Keren, Ini Tanggapan Ketua Dewan 

Penulis : Moh. Ali Mahrus - Editor : Nurlayla Ratri

23 - Oct - 2025, 17:25

Placeholder
Ketua DPRD Jember Ahmad Halim. (Ist)

JATIMTIMES - Ketua DPRD Jember, Ahmad Halim menyoroti beratnya beban utang yang ditinggalkan program J-Keren (Jember Keren). Ia menilai, kondisi ini menjadi peringatan keras agar pemerintah daerah lebih cermat dalam menata anggaran dan merancang kebijakan pelayanan publik di masa depan.

“Utang warisan rumah sakit ini memang sangat berat, apalagi di tengah kondisi APBD seluruh Indonesia mengalami pengurangan. Tapi kita akan cari jalan keluar agar hal seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Halim, Kamis (23/10/2025).

Baca Juga : Indonesia Disanksi IOC, Erick Thohir Tegaskan Pemerintah Berpegang pada Prinsip dan Hukum Nasional

Menurutnya, persoalan ini harus disikapi secara terbuka dan sistematis. DPRD, kata Halim, tak menutup kemungkinan akan memanggil tiga rumah sakit daerah yakni RSD dr. Soebandi, RSD Kalisat, dan RSD Balung untuk melakukan klarifikasi terkait penumpukan utang layanan kesehatan dalam program J-Keren.

Data sementara menunjukkan, RSD dr. Soebandi menanggung piutang senilai Rp35 miliar pada 2022, Rp35 miliar pada 2023, dan Rp76 miliar pada 2024, dengan sisa utang mencapai Rp109 miliar hingga kini. Angka itu belum termasuk tanggungan dua rumah sakit daerah lainnya.

Halim juga menyoroti kondisi fiskal yang kian menekan. Berdasarkan kebijakan pemerintah pusat, transfer dana ke daerah mengalami pemotongan. Sementara, Jember disebut terkena pengurangan hingga Rp270 miliar.

“Dalam situasi seperti ini, setiap rupiah harus digunakan dengan penuh perhitungan. Jangan ada lagi program besar tanpa kesiapan fiskal yang jelas,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait juga menyampaikan evaluasi serupa. Ia meminta seluruh jajaran Pemkab dan instansi kesehatan merancang setiap program dengan perencanaan matang dan realistis, agar tidak menimbulkan beban keuangan di masa mendatang.

Baca Juga : Dewan Dorong Pemenuhan Fasilitas Kaum Rentan di Revitalisasi Alun-alun Kota Malang

“Kita ingin membangun layanan kesehatan yang lebih baik, tapi juga bertanggung jawab secara fiskal. Tidak boleh ada warisan hutang untuk pemerintah berikutnya,” kata Fawait saat meninjau pelayanan di RSD dr. Soebandi, Selasa (21/10/2025).

Fawait menegaskan, meski utang Rp214 miliar itu bukan berasal dari masa kepemimpinannya, Pemkab berkomitmen menyelesaikannya secara bertahap. Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara ambisi pelayanan publik dan kedisiplinan anggaran.

Baik DPRD maupun Pemkab Jember kini sepakat, bahwa kasus J-Keren harus menjadi pelajaran politik dan administratif, agar niat baik untuk rakyat tidak lagi berubah menjadi beban fiskal di masa depan. (*) 


Topik

Pemerintahan jember program j keren utang daerah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ngawi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Moh. Ali Mahrus

Editor

Nurlayla Ratri